Selasa, 28 Desember 2010

OSTEOPOROSIS

PENDAHULUAN

Pada umumnya seringkali kita kurang memperhatikan kesehatan tubuh, padahal tubuh kita membutuhkan perawatan agar kesehatan tetap terjaga. Hingga pada akhirnya kita baru sadar bahwa kesehatan tubuh begitu penting ketika kita menderita suatu penyakit. Osteoporosis adalah salah satu contoh penyakit yang timbul karena kelalaian kita dalam menjaga kesehatan.
Maka dari itu disini saya akan membahas mengenai osteoporosis untuk mengingatkan pada anda semua mengenai pentingnya untuk menerapkan pola hidup sehat agar tak menyesal dikemudian hari.
Osteoporosis yang akan saya bahas disini meliputi pengertian, gejala, penyebab, dampak tipe-tipe, cara mendiagnosis, cara penanganannya, dan terapi yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan osteoporosis. Hal-hal diatas saya bahas agar kita lebih memahami mengenai osteoporosis sehingga bisa melakukan tindakan yang tepat untuk menghindarinya, menanganinya apabila ternyata sudah terjangkit pada diri anda atau orang terdekat anda.

PEMBAHASAN

OSTEOPOROSIS

A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang secara nyata yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang. Arti sesungguhnya untuk kata osteoporosis adalah lubang di dalam tulang. Pada osteoporosis, kualitas dan kepadatan jaringan tulang di dalam tulang akan memburuk, sehingga terdapat lebih banyak ruang kosong di dalamnya dan tulang menjadi lebih rapuh. Hal ini terjadi pada tulang kortikular maupun trabekular, sehingga kedua lapisan tersebut menjadi tipis dan rapuh.Sebagai akibat perburukan ini, tulang lebih mungkin patah.
Semua tulang sebetulnya rentan akan kelainan ini. Namun, lokasi patah tulang yang seringkali terjadi adalah di daerah leher bongkol tulang paha atas, tulang belakang, dan di daerah tulang lengan bawah

B. GEJALA OSTEOPOROSIS
Orang-orang seringkali tidak tahu bahwa mereka menderita osteoporosis sampai ketika tulang mereka sedemikian lemah, regangan tubuh yang mendadak, persinggungan, ataupun jatuh menyebabkan patah tulang. Karena itu tak berlebihan juga jika penyakit ini disebut silent disease (penyakit diam-diam).
Secara empiris terbukti, timbulnya patah tulang seringkali diawali dengan sikap tubuh yang salah. Sikap tubuh yang menyimpang saat berdiri, berjalan, ataupun mengangkat barang akan memberi tekanan yang berlebihan pada struktur tulang yang telah keropos.Setelah kurun waktu tertentu, ketika tekanan-tekanan tersebut tidak dapat ditanggung lagi oleh tulang, terjadilah patah tulang. Bila tulang patah akibat trauma ringan, misalnya batuk, jatuh dari posisi berdiri, berlutut atau menggapai sesuatu, maka hal ini disebut patah tulang rapuh.
Khusus daerah tulang belakang akan ditandai patahan-patahan kecil yang menyebabkan tulang belakang menurun secara vertikal. Tinggi badan akan menyusut dan bentuk setiap ruas berubah dari bentuk bujur sangkar menjadi segitiga. Jika tulang belakang yang keropos menekan saraf tulang belakang, si penderita akan mengeluhkan nyeri di pinggang yang merambat ke bagian kaki. Kalau dibiarkan dapat terjadi kelumpuhan anggota kaki bawah.

C. PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Semua hal yang mengurangi kekuatan tulang akan turut berperan dalam terjadinya osteoporosis, antara lain:
1. Peningkatan Usia: Terutama dialami oleh pria dan wanita diatas usia 50 tahun.
2. Menopouse: Wanita pascamenopouse mewakili kelompok terbesar orang dengan osteoporosis
3. Kadar testosteron: Pada pria dapat menyebabkan kepadatan tulang dan dapat menyebabkan osteoporosis
4. Kecenderungan genetic: Orang dari ras Kaukasia dan Asia lebih berisiko mengalami osteoporosis
5. Penyakit lain: Beberapa penyakit dapat mempengaruhi regenerasi tulang normal sehingga meningkatkan risiko osteoporosis, misalnya: gagal ginjal dan penyakit hati
6. Obat-obatan: Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kondisi lain juga dapat mempengaruhi regenerasi tulang sehingga menyebabkan osteoporosis, misalnya: hormone steroid dan tiroid
7. Berat badan rendah: Orang yang sangat kurus memiliki resiko khusus osteoporosis
8. Pola makan buruk: Kurang mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D, misalnya: susu, keju, dan ikan berminyak.
9. Merokok/mengonsumsi alkohol secara berlebihan: mengurangi kekuatan tulang dan berpotensi menyebabkan osteoporosis
10. Kurang olahraga: Tulang harus diberi tekanan dengan memberikan latihan beban, terutama saat tulang tumbuh, untuk memperoleh kekuatan tulang. Gaya hidup yang tidak aktif meningkatkan risiko osteoporosis.
11. Kehamilan dan menyusui

D. DAMPAK OSTEOPOROSIS BAGI PENDERITA
Beberapa dampak osteoporosis bagi kehidupan penderita, antara lain:
1. Menjadi tidak bebas bergerak
2. Kehilangan kemandirian
3. Merasa sendirian
4. Cemas akan risiko patah
5. Tinggi badan berkurang dan terbentuknya punggung yang membungkuk (karena patah tulang belakang)
6. Peningkatan risiko kematian dini, terutama setelah patah tulang panggul atau tulang punggung, akibat infeksi atau istirahat di tempat tidur yang lama sehingga menyebabkan terjadinya pembekuan darah atau infeksi paru/pneumonia.

E. TIPE-TIPE OSTEOPOROSIS
Secara garis besar ada 2 tipe osteoporosis,antara lain:
1. Tipe primer
Hampir seluruh kasus osteporosis termasuk dlam tipe ini (beberapa sumber bahkan secara tegas menyimpulkan 80% dari kasus yang ada termasuk dalam tipe ini)
Tipe primer terbagi menjadi 3 subtipe,yaitu:
a. Subtipe pertama : Pada wanita yang telah mengalami menopause
b. Subtipe kedua : Pada wanita yang telah berusia lanjut,lebih dari 70 tahun
c. Subtipe idiopathic : Pada wanita dan pria dalam usia yang relative jauh lebih muda
2. Tipe Sekunder
Faktor pencetus dominan Osteoporosis sekunder,antara lain:
a. Kelainan hormon : Hiperparatiroid,hipertiroid
b. Kelainan pola makan : Anoreksia nervosa
c. Obat : Kortikosteroid
d. Gaya hidup tidak sehat : Merokok,minum kopi,dan alcohol
e. Masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kepadatan tulang rendah

F. MENDIAGNOSIS OSTEOPOROSIS
Kelainan osteoporosis sebetulnya dapat diketahui lebih awal melalui pemeriksaan radiology tulang khusus, yakni:
1) Teknik Osteo CT-scan
Macam-macam pemeriksaan Osteo CT-scan, antara lain:
1. Single Photon Absorptiometry(SPA): pemeriksaan pada tulang bagian lengan bawah
2. Dual Photon Absorptiometry(DPA): pemeriksaan pada tulang belakang dan bongkol tulang paha
3. Quantitative Computed Tomography(QCT): pemeriksaan pada tulang belakang
4. Dual Energy X-Ray Absorptiometry(DEXA): pemeriksaan pada tulang belakang, lengan bawah, dan panggul (paling sering digunakan)
5. Total Energy X-Ray Absorptiometry: pemeriksaan pada jumlah seluruh kalsium yang terdapat dalam tubuh dan jumlah kalsium yang hilang dari tubuh satu tahun kemudian
2) Pemeriksaan laboratorium sangatlah beragam,antara lain:
a. Pengukuran kadar kalsium serum total
b. Pengukuran kadar kalsium ion
c. Pengukuran kadar fosfor
d. Pengukuran kadar kalsitonin serum
e. Pengukuran kadar fosfatase alkali(untuk mengetahui gangguan pembentukan tulang)
f. Pengukuran hidroksiprolin air seni
g. Pengukuran kadar osteokalsin
h. Pengukuran kadar prokolagen-peptida
i. Pengukuran kadar pyridinoline(PYD)
j. Pengukuran deoxy pyridinoline cross link(DPD)
k. Pengukuran kadar vitamin
l. Pengukuran kadar hormon paratiroid dan thyroid

G. PENANGANAN OSTEOPOROSIS
Cara menangani osteoporosis, antara lain:
1. Penerapan gaya hidup sehat
Bila beresiko mengalami osteoporosis atau sudah mengalaminya,maka hal-hal yang perlu dilakukan, antara lain:
a. Makan dengan pola makan seimbang yang banyak mengandung kalsium
Apabila mengalami osteoporosis, memerlukan konsumsi 1200 mg per hari
b. Perlu kehati-hatian dalam menggunakan obat
Beberapa jenis obat ternyata dapat mengganggu kinerja tulang dengan beragam cara. Ada yang menekan kerja hormon pengatur pembentukan tulang seperti pada otak kortikosteroid. Ada pula yang bekerja dengan menggangu penyerapan senyawa kalsium.Termasuk golongan yang kedua ini antara lain: antasida,obat pencahar, cholestiramine, obat pelancar kencing, anti-gout,dan beberapa jenis obat anti-rematik. Untuk itu,jelas sekali dituntut hati-hati saat memakai obat



c. Batasi penggunaan garam (Natrium)
Konsumsi garam yang tinggi akan merugikan kesehatan tulang. Ia akan memaksa kalsium keluar dari tubuh melalui air kencing secara berlebihan.
d. Cukupi konsumsi vitamin D
Pengaruh vitamin D dalam memperlambat proses terjadinya osteoporosis sangatlah vital.Vitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan mineral kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.Agar dapat berjalan optimal,kita membutuhkan vitamin D rata-rata 400 IU.
Masalahnya, kemampuan memproduksi vitamin D melalui kulit berkurang dengan bertambahnya usia.Disinilah perlunya tambahan makanan yang cukup mengandung vitamin D,seperti susu dan produk olahannya,kuning telur,dan ikan laut
e. Menanyakan kepada dokter apakah dapat melakukan olahraga ketahanan tubuh
Misalnya: aerobik/jogging atau olahraga menahan beban (berlatih dengan beban)
f. Hindari rokok dan alkohol
g. Mencoba memaparkan tangan,lengan,dan wajah pada sinar matahari selama 5-20 menit di pagi hari
2. Pencegahan dan Pengobatan Patah Tulang
Pencegahan Patah Tulang
• Meminimalkan kotoran pada lantai dan selalu menggunakan sepatu yang tidak licin
• Membersihkan tumpahan cairan dengan segera dan menutup bagian sudut permadani/karpet
• Memastikan penglihatan baik yaitu menyalakan lampu bila gelap dan melakukan pemeriksaan pandangan secara teratur
• Memasang keset yang licin dan pegangan tangan
• Menanyakan kepada dokter mengenai apakah diantara obat yang digunakan ada yang dapat mempengaruhi keseimbangan anda (misalnya obat untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung)
• Menanyakan kepada dokter mengenai kalsium dosis tinggi dan suplemen vitamin D yang dapat membantu untuk mengurangi ayunan tubuh dan kelemahan otot serta membuat pengobatan lain untuk kesehatan tulang dapat bekerja dengan lebih baik
Pengobatan Patah Tulang
Cara pengobatan patah tulang bergantung pada lokasi terjadinya patah tulang,antara lain:
• Patah tulang panggul, yaitu Membutuhkan pembedahan untuk mengembalikan mobilitas, meliputi pemasangan pin logam, atau bahkan penggantian total panggul (biasanya terdiri dari kombinasi semen plastik dengan stainless steel)
• Patah tulang belakang, yaitu melakukan prosedur yang disebut vertebroplasti yang akan dilakukan pada saat berbaring dengan posisi telungkup.Tindakan ini meliputi penyuntikan tulang belakang yang patah dengan suatu jenis semen plastik melalui jarum panjang, untuk mengembalikan struktur tulang ;namun sebelumnya harus menjalani pemeriksaan scan untuk memeriksa dimana semen harus dimasukkan.Biasanya vertebroplasti dilakukan pada pagi hari dan membutuhkan waktu kurang dari 2 jam.
3. Penanganan dengan obat
Obat-obatan yang dikembangkan untuk osteoporosis,antara lain:
a. Bifosfonat
Bifosfonat berfungsi menstabilkan struktur tulang dengan menekan kerja osteoclast sendiri dan beberapa enzim pendukung kerja sel penyerap tulang tersebut.Saat ini terdapat 4 obat bifosfonat yang digunakan untuk mengobati osteoporosis,antara lain:
• Alendronic acid(Fosamax,dan Fosavance[yang mengandung tambahan vitamin D])
• Risedronate sodium(Actonel)
• Disodium etidronate(Didronel dan Didronel PMO[yang mengandung tambahan kalsium])
• Ibandronic acid(Bonviva)
Panduan NICE terbaru merekomendasikan bahwa alendronic acid dan risedronate sodium merupakan pilihan terbaik diantara obat-obat bifosfonat,namun disodium etidronate(dinatrium etidronat) mungkin berguna bila 2 obat pertama tidak sesuai akibat alasan apapun atau bila anda mengalami terlalu banyak edek samping.Obat keempat yaitu Bonviva baru saja diperkenalkan di inggris dan belum tercakup dalam panduan NICE.
Penderita osteoporosis tidak dapat diobati dengan bifosfonat bila memiliki kadar kalsium tubuh yang sangat rendah atau bila memiliki masalah tertentu dengan ginjal
b. Strontium ranelate
Strontium ranelate berfungsi menurunkan kecepatan resorpsi tulang dan meningkatkan kecepatan pembentukan tulang.Nama dagangnya adalah Protelos yang tersedia dalam bentuk granul yang harus diminum dengan air.Strontium ranelate dianjurkan dikonsumsi pada malam hari dalam keadaan perut kosong dengan menghindari makanan dan minuman(misalnya susu) selama paling sedikit 2 jam sebelumnya.
Strontium ranelate memiliki efek samping yaitu sakit kepala dan diare,meskipun gejala ini biasanya menghilang dalam 3 bulan pengobatan
c. Selective Oestrogen Receptor Modulator(SERM)
SERM bekerja dengan menyerupai efek estrogen pada tulang. Hanya ada satu obat yang saat ini tersedia untuk mengobati osteoporosis di inggris yaitu raloxifene hydrochloride,meskipun terdapat obat lain yang sedang diproses.Raloxifene dapat mencegah patah tulang punggung dan memiliki edek sanping yaitu hot flushes(rasa panas),kram tungkai,dan gejala menyerupai flu(flu-like sympton),namun pada umunya efek sampingnya tidak cukup serius.Terdapat juga resiko bahwa raloxifene hydrichloride dapat mencegah bekuan darah pada pembuluh darah balik(pembuluh vene) sehingga obat ini tidak dapat diberikan pada orang yang memiliki riwayat trombosit vena dalam(deep veinthrombosis,PVT).
SERM dikatakan selektif karena menyerupai efek estrogen pada tulang,namun mengurangi efek estrogen di tempat lain seperti jaringam payudara.
d. Hormon paratiroid
Hormon paratiroid dalam bentuk obat teriparatide(Forsteo) dapat digunakan untuk mengobati osteoporosis karena dapat meningkatkan pembentukan tulang bila diberikan dalam dosis kecil setiap hari.
Teriparatide hanya tersedia untuk orang yang mengalami osteoporosis sangat berat dan sudah tidak mampu menoleransi obat bifosfonat atau pada orang-orang dimana obat-obatan lain gagal bekerja.
Teriparatide memiliki efek samping, yaitu nyeri pada tangan dan kaki, kram otot, sakit kepala, pusing, mual, dan muntah, kelelahan, depresi, dan vertigo
e. Calcitonin
Calcitonin adalah hormon yang dihasilkan secara alamiah di dalam tubuh, namun saat ini tersedia bentuk sintetik (Miacalcic) sebagai obat osteoporosis.Obat ini meningkatkan transfer kalsium ke dalam tulang, diberikan secara suntikan atau semprot hidung. Calcitonin dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan kemerahan pada wajah, namun yang penting adalah juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, oleh karena itu, obat ini tidak sesuai untuk orang dengan riwayat alergi makanan laut.
f. Calcitriol
Calcitriol merupakan bentuk aktif vitamin D dan dapat membantu dalam pengobatan osteoporosis.Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul(Rocaltrol) dan telah digunakan sebelumnya untuk mengobati osteoporosis yang disebabkan oleh konsumsi obat steroid untuk mengobati kondisi kesehatan lainnya.Namun demikian,obat ini jarang digunakan lagi saat ini.
g. Hormone Replacement Therapy
Hormon Replacement Therapy(HRT) digunakan oleh wanita pada masa sekitar menopouse ontukmeredakan gelala seperti hot flushes(rasa panas).HRT diberikan dalam bentuk tablet atau plester kulit untuk memenuhi kebutuhan hormon estrogen dan progesteron,atau hanya estrogen bila pernah mengalami histerektomi.HRT dapat menyebabkan efek samping seperti mual,rasa begah,perubahan berat badan,depresi,sakit kepala,dan kram,namun gejala ini dapat ditoleransi dalam waktu singkat.Terdapat bukti bahwa HRT dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti peningkatan risiko kanker payudara,panyakit jantung,dan strike.Karena pertimbangan keamana ini, HRT tidak direkomendasikan kagi untuk pencegahan atau pengobatan osteoporosis di inggris.

4. Penanganan Nyeri
a. Nyeri Akut
Nyeri akut yang mungkin dirasakan pada saat tulang patah,dapat diredakan sedikit dengan:
• Beristirahat
• Meninggikan tulang yang patah bila lokasi patah terdapat di lengan/tungkai
• Dikompres dengan es
• Menjaga tulang yang patah agar tidak bergerak dengan pemasangan gips
• Semprot hidung calcitonin, yang dapat membantu nyeri akut berat akibat patah tulang belakang,meskipun obat ini tidak disetujui.
b. Nyeri Kronik
Patah tulang, terutama patah tulang punggung,dapat menyebabkan nyeri jangka panjang atau kronik.Bila mengalami rasa tidak nyaman yang terus berlanjut,dokter akan meminta untuk mengukur keparahan nyeri.Ada beberapa cara mengukur keperihan nyeri,antara lain:
a. Dalam skala nol (tidak ada hingga sepuluh(berat)
b. Mengklasifikasikam nyeri sebagai nyeri ringan, sedang, berat, atau sangat berat.
c. Menggunakan skala analog visual yang berupa garis horisontal atau vertikal dengan kata-kata di setiap bagiannya, seperti tidak nyeri dan nyeri hebat.
d. Untuk anak-anak dengan menggambar wajah dalam urutan dari tersenyum (tidak nyeri) hingga mengernyit (nyeri)
Terdapat beberapa pilihan untuk mengobati nyeri kronik, antara lain:
a) Obat analgesik
Contoh: aspirin atau parasetamol
b) Fisioterapi
Fisioterapi berupa olahraga yang akan memperkuat tulang dan otot, serta memperbaiki keseimbangan. Olahraga yang dilakukan dalam air (hidroterapi) dapat sangat membantu
c) Pelatihan relaksasi atau hipnosis
Berfungsi membantu meredakan nyeri kronik

d) Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation(TENS)
Tens merupakan suatu teknik yang mengganggu pesan ”saya nerasa nyeri” yang akan disampaikan ke otak dari tempat terjadinya patah tulang. Bila pesan ini, yang mengalir sepanjang syaraf, tidak mencapai otak, maka tidak akan merasa nyeri. Tens tidak boleh digunakan sama sekali dalam beberapa kasusmseperti bila menggunakan alat pacu jantung, atau sedang dalam tahap kehamilan.
5. Terapi Komplementer Untuk Osteoporosis
Beberapa Terapi Komplementer yang bisa menyembuhkan osteoporosis,antara lain:
a) Akupuntur : Praktik cina kuno yang semakin populer di inggris dengan memasukkan jarum halus ke dalam ”kanal energi” dan terbukti dapat meredakan nyeri.
b) Reiki : Berasal dari bahasa jepang yang berarti ”energi kehidupan universal”. Pengobatan reiki adalah dengan transfer energi dari praktisi ke area tubuh yang dirasakan kekurangan energi melalui sentuhan
c) Homeopati : Suatu zat yang menyebabkan gejala pada orang sehat kenudian diberikan ke pasien dalam bentuk yang sangat encer.
d)Aromaterapi : Teknik diman minyak tumbuhan esensial (konsentrat) dioleskan ke kulit, seringkali dengan pemijatan,namun dapat pula sebagai minyak mandi. Aroma minyak dipercaya dapat nenberikan efek relaksasi pada otak, dan minyak yang terserap di lokasi penyebab masalah yang dalam hal ini adalah tulang
e) Refleksiologi : Dengan memberikan tekanan tangan pada daerah kaki, dan yang lebih jarang pada tangan. Pengobatan ini berdasarkan kepercayaan bahwa senua bagian tubuh direfleksikan pada kaki dan tangan.

PENUTUP

a) Simpulan
1) Osteoporosis memiliki pengertian yaitu suatu kondisi berkurangnya nassa tulang secara nyata yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang
2) Gejala osteoporosis ditandai dengan patahan-patahan kecil yang menyebabkan tulang belakang menurun secara vertikal
3) Penyebab osteoporosis adalah Peningkatan osteoporosis, menopouse, kadar testosteron rendah, kecenderungan genetik, penyakit lain, obat-obatan, berat badan rendah, pola makan buruk, merokok/mengonsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, kehamilan dan menyusui
4) Osteoporosis berdampak pada psikologis dan ruang gerak penderita
5) Osteoporosis secra garis besar memiliki 2 tipe, yaitu tipe primer dan sekunder
6) Kelainan osteoporosis dapat diketahui lebih awal, yakni dengan teknik Osteo CT-scan atau dengan pemeriksaan laboratorium
7) Osteoporosis memerlukan penanganan, yaitu dengan penerapan gaya hidup sehat, pencegahan dan pengobatan patah tulang, penanganan dengan obat, penanganan nyeri, dan terapi komplementer

b) Saran
1) Bagi anda/kerabat/sahabat yang mungkin beresiko mengalami osteoporosis, hal pertama yang perlu dilakukan adalah meminta diagnosis yang akurat dari dokter agar dapat dilakukan pencegahan secara dini
2) Bagi penderita osteoporosis sangat penting untuk tetap melakukan kontak kepada dokter mengenai perbaikan dan perburukan apapun dalam gejala yang dirasakan




DAFTAR PUSTAKA

Fox-Spencer, Rebecca. 2007. Osteoporosis. Jakarta : Erlangga
Hartono, Muljadi. 2000. Mencegah dan Mengatasi Osteoporosis. Jakarta : Puspa Swara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar