Senin, 27 Desember 2010

TUGAS PSIKOLOGI ABK

1. RIWAYAT KELAHIRAN
Prihati dilahirkan di Desa Puncel, 6 Februari 1993, sebagai anak kedelapan dari pasangan Kasmini dan Atmini ini, lahir prematur ketika kandungannya baru berusia 6 bulan. Ketika lahir, berat badan Suprihati hanya 2 ons dengan panjang 25 cm. Berat Suprihati pada waktu lahir hanya seberat kepalan tangan, padahal saudara-saudaranya yang lain tumbuh normal.
Biasanya bayi yang dilahirkan prematur hanya dapat bertahan dan melewati masa krisisnya bila dibantu dengan peralatan medis yang serba modern. Namun tidak demikian dengan Suprihati. Karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan, pada akhirnya Suprihati harus dirawat secara”apa adanya” oleh kedua orang tuanya.
Suprihati memiliki mulut yang sangat kecil sehingga untuk memberikan ASI sulit sekali, jadi harus dibantu dengan kapas yang dicelupkan pada susu lalu diperaskan ke mulutnya.

2. PERKEMBANGAN FISIK
Menurut dr.Jose RL Batubara,SpAK, kasus yang dialami Suprihati adalah kelainan genetik. ”Hal itu dikenal dengan Sindrom Seckel yang merupakan suatu kumpulan gejala yang ditandai terutama oleh gangguam petumbuhan,misalnya pendek,kepalanya kecil ( mirip kepala burung/pipih, hidungnya mancung, dagunya kecil ), “papar staf pengajar FKUI – RSCM ini.
Kondisi kerdil atu kecil tersebut bukan karena keturunan.Itulah sebabnya saudara dan orang tua Suprihati bertubuh normal.Belum diketahui jelas penyebab kelainan tersebut.Kelahiran prematur ternyata tidak berkolerasi terhadap perkembangannya yang terganggu.Saat ini tidak ada upaya yang dapat dilakukan agar tubuhnya normal kembali

3. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Pada saat usianya menginjak di atas 9 tahun, Suprihati masih duduk di bangku Sekolah Taman Kanak – Kanak Seti, di Puncel.
Keterlambatan tersebut bukan disebabkan oleh faktor ketidakmampuan Prihati menguasai pelajaran yang diberikan , karena dirinya memilki ukuran tubuh yang mini . Sebenarnya sangat disayangkan keterlambatannya dalm pendidikan , karena Suprihatin termasuk murid yang cukup pintar.
Dibalik kekurangan yang ada pada dirinya , Suprihatin adalah seorang anak yang pintar mengaji, dibuktikan dengan kepandaiannya dalam membaca dan menulis huruf – huruf Al-Quran yang diperoleh dari TPQ ( Tempat Pembelajaran Al- Quran ), selain itu dia juga menguasai tata cara sholat serta pandai marangkai kalimat doa

4. PERKEMBANGAN MOTORIK
Kelainan fisik yang dialami Suprihati tidak mempengaruhi perkembangan motoriknya,koordinasinya motoriknya normal seperti anak pada umumnya.

5. PERKEMBANGAN BAHASA
Pada kasus Suprihati perkembangan bahasanya normal,dia dapat berkomunikasi dengan baik seperti anak-anak normal lainnya.Yang dialami oleh Suprihati hanya kelainan pada ukuran tubuhnya yang mini.

6. PERKEMBANGAN EMOSI
Kedua orang tua Suprihati memperlakukannya seperti layaknya anak normal. Terutama ibunya (Atmini) sering mengajaknya jalan–jalan ke luar rumah atau ke tempat-tempat keramaian. Jadi, Suprihati sudah terbiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitar sehingga ia tidak merasa cemas atau takut menghadapi lingkungan yang tidak dikenalnya. Namun namanya juga anak-anak,saat orang-orang tidak dikenalnya bertamu dirumahnya untuk main, foto bersama atau minta didoakan Suprihati. Kadang-kadang dia tidak mau bersalaman dengan tamu, juga tidak mau difoto.Setiap kali difoto ia pasti menutup wajah.

7. PERKEMBANGAN SOSIAL
Nampak atau tidak nya kelainan fisik yang dialami anak tuna daksa tersebut merupakan factor yang penting dalam penyesuaian diri anak tuna daksa dengan lingkungannya,seperti yang dialami Suprihati,ketunadaksaannya nampak dalam wujud ukuran tubuhnya yang mini (Ukurannya 50 cm dengan berat 4 kg), dia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara wajar karena sikap dan perlakuan orang-orang disekitarnya yang dapat menerima keberadaannya secara wajar.

8. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kelainan yang dialami oleh Suprihati dialaminya sejak lahir,sehingga efek pada perkembangan psikologiknya tidak sebesar pada anak yang mengalaminya pada usia yang lebih besar.
Kelainan fisik yang dialami oleh Suprihati tampak dalam wujud ukuran tubuhnya yang mini (Berukuran 50 cm dengan 4 kg), namun hal itu tak membuatnya menjadi pribadi yang rendah diri, cemas, dan agresif.
Orang tua dan masyarakat disekitar menerima Suprihati dengan kekurangan yang dimilikinya. Hal itu dibuktikan dengan Orang tua suprihati memperlakukannya seperti anak normal pada umumnya,sedangkan masyarakat sekitarnya mempercayai bahwa Prihati membawa berkah tersendiri bagi desanya.Perlakuan dari orang-orang disekitarnya membuatnya menjadi pribadi yang lincah dan pandai berbicara yang membuat orang senang berada didekatnya.








KESIMPULAN

Setelah menguraikan riwayat kelahiran dan masalah perkembangan yang dialami oleh Suprihati, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Kelahiran premature tidak berkorelasi terhadap kelainan fisik yang dialami oleh suatu prihati
2. Kelainan fisik yang dialami Suprihati bukan karena faktor keturunan melainkan kelainan genetic yang dikenal dengan nama Sindrom Seckel
3. Nampak atau tidaknya kelainan fisik yang dialami oelh si anak merupakan faktor penting dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
4. Perlakuan dari orang tua dan masyarakat sekitar terhadapnya mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
5. Pada kasus Suprihati perkembangan kognitif dan motoriknya normal, seperti anak pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Majalah Kartini. 2002. ”Dua Manusia Termini di Indonesia”. Edisi 2076-12 Desember 2002. Hal 46-48.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar