Senin, 27 Desember 2010

SOAL-SOAL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

SOAL
1. Jelaskan dan tuliskan dari materi masing-masing tiap kelompok!
2. Mengapa setiap orang memiliki kebutuham?
3. Bagaimana pandangan Freud, Erecktion, dan Roger tentang kebutuhan begitu juga Maslow tentang kebutuhan?
4. Sebut kebutuhan dasar manusia dan bagaimana hubungannya dengan kebutuhan primer dan sekunder?
5. Bagaimana upaya dan bentuk-bentuk pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh remaja baik normal maupun ABK (khususnya yang berkaitan dengan kematangan fungsi seksual)?
6. Coba beri contoh perbedaan individu baik normal maupun ABK dalam perkembangan emosi!
7. a) Coba jelaskan pengertian nilai, moral dan sikap!
b) Jelaskan kaitan antara nilai, moral dan sikap terhadap tingkah laku!
8. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan moral, sikap, dan tingkah laku sebagai perwujudan nilai!

JAWABAN
1. Kelompok saya menjelaskan materi tentang perkembangan intelek dan bakat khusus ( kelompok 6 )
a) Perkembangan Intelek
• Pada dasarnya inteligensi itu bersifat individual, artinya antara anak satu dan lainnya tidak sama persis kualitas IQ – nya. Inteligensi adalah Keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif ( Wechler, 1958 )
• Pengukuran tingkat inteligensi dalam bentuk perbandingan ( Williem Stern ( 1871 – 1938 ) ), rumusnya adalah :
IQ = MA/CA x 100, keterangan : IQ : Perbandingan Kecerdasan
MA: Umur Kecerdasan
CA : Umur Kalender
100 : Nilai IQ yang didapat anak
• Karakteristik perkembangan intelek remaja adalah Pada awal masa remaja, kira – kira 12 tahun, remaja telah berpikir dengan mempertimbangkan hal yang mungkin disamping hal yang nyata ( real ) ( Gleitman, 1986 : 475 – 476 )
• Hal – hal yang mempengaruhi perkembangan intelek adalah
1) Bertambahnya informasi yang disimpan ( dalam otak ) seseorang
2) Banyaknya pengalaman dan latihan – latihan memecahkan masalah
3) Adanya kebebasan berpikir
b) Bakat Khusus
• Bakat adalah Kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang relatif bisa bersifat umum ( misalnya bakat intelektual umum ) atau khusus ( bakat akademis khusus ). Bakat khusus disebut juga talent. ( Conny Semiawan, dkk., 1987 : 2 )
• Macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan dimana seseorang individu hidup dan dibesarkan
• Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
1) Anak itu sendiri
2) Lingkungan anak
• Dengan pengenalan bakat yang dimiliki dan upaya pengembangannya dapat membantu remaja untuk dapat menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk dapat mencapai tujuan – tujuannya.
2. Setiap orang mempunyai kebutuhan karena setiap orang tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya.


3. Pandangan beberapa ahli tentang kebutuhan:
• Freud mengemukakan bahwa sikap dan perilaku manusia didorong oleh faktor seksual (dorongan seksual) dan teorinya terkenal sebagai teori libido seksual. Freud mengungkapkan bahwa prinsip kenikmatan senantiasa mendasari perkembangan sikap dan perilaku manusia.
• Pendapat Erik Ericson: dalam menyelesaikan antara dorongan pribadi dan tuntutan sosial mengajukan pandanga yang sekaligus merupakan revisi bagi teoeri Freud. Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan pertentangan itu dikemukakan Ericson lebih bersifat sosial dan berorientasi kepada ego. Dalam hal ini, dia lebih melihat kepentingan sosial.
• Roger juga mengemukakan pendekatan tentang perkembangan pribadi individu. Dinyatakan bahwa seorang individu pada hakikatnya mencoba mengekspresikan kemampuan potensi dan bakatnya untuk mencapai tingkat perkembangan pribadi yang sempurna atau mapan.
• Kebutuhan menurut Maslow meliputi kebutuhan memiliki sesuatu, kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, kebutuhan akan keyakinan diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
4. Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan untuk mempertahankan diri, lalu pada perkembangannya muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri, kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan untuk berhasil dan muncul kebebasan untuk bersaing dengan orang lain. Kaitannya dengan kebutuhan primer dan sekunder adalah bahwa keburuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis yang didorong oleh motif asli. Seperti makan, minum, bernafas ,dll. Yang pada hakikatnya sama dengan kebutuhan untuk mempertahankan diri. Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari. Misalnya kebutuhan untuk mengejar engetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hodup masyarakat, dll.
5. Upaya dan bentuk –bentuk pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh remaja baik baik normal maupun ABK, khususnya kematangan seksual adalah
• Usaha pemenuhannya harus mendapat perhatian khusus dari orangtua, terutama ibu. Orangtua harus cukup tanggap dan waspada serta secara dini menjelaskan dan memberikan pengertian arti dan fungsi kehidupan seksual bagi remaja ( terutama wanita ) dan arti seksual dalam kehidupan secara luas
• Pendidikan seksual di Sekolah dan terutama di dalam keluarga harus mendapat perhatian
Contoh: 1) Program bimbingan keluarga, bimbingan perkawinan
dapat dilakukan secara periodik oleh setiap organisasi
ibu – ibu dan organisasi wanita pada umumnya
2) Sekolah sekali – sekali perlu mendatangkan ahli atau
dokter untuk memberikan ceramah – penjelasan tentang
masalah – masalah remaja, khususnya masalah seksual
6. Perbedaan perkembangan emosi pada individu normal dan ABK adalah Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan – dorongan dan keinginan – keinginan atau minatnya dapat terpenuhi atau dapat berhasil dicapai, ia ( mereka ) cenderung memiliki perkembangan emosi yang stabil dan dengan demikian dapat menikmati hidupnya ( pada individu yang normal ). Tetapi sebaliknya jika dorongan dan keinginannya tidak berhasil terpenuhi, baik hal itu disebabkan kurangnya kemampuan untuk memenuhinya atau karena kondisi lingkungan yang kurang menunjang, sangat dimungkinkan perkembangan emosionalnya mengalami gangguan (pada ABK ).
Contohnya: Ada 2 orang anak yang sebaya, satu normal dan yang satunya lagi mengalami gangguam pada penglihatan ( tunanetra ). Anak yang normal cenderung memiliki emosi yang stabil. Sedangkan anak yang tunanetra tadi akan sedikit mengalami hambatan / keterlambatan dalam perkembangan emosinya karena memiliki kemampuan yang terbatas dalam proses balajarnya. Anak tunanetra cenderung memiliki sifat minder, khawatir, cemas, dan iri hati, jika reaksi lingkungan terhadap dirinya yang ternyata diperlakukan secara berbeda karena kecacatannya.
7. a) Nilai adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopan santun. Sopan santun, adab dan kebiasaan serta nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila adalah nilai-nilai hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam kehidupan sebagai warga negara.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.
Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek.
b) Kaitan antara nilai, moral, dan sikap terhadap tingkah laku adalah Nilai – nilai perlu dikenal terlebih dulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai – nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuai dengan nilai – nilai yang dimaksud. Dengan demikian keterkaitan antara nilai, moral, sikap dan tingkah laku akan tampak dalam pengamalan nilai – nilai.
8. Upaya – upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan moral, sikap dan tingkah laku sebagai perwujudan nilai adalah
1) Menciptakan komunikasi, didahului dengan pemberian informasi tentang nilai – nilai dan moral. Anak tidak pasif mendengarkan dari orang dewasa bagaimana seseorang harus bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai – nilai moral, tetapi anak – anak harus dirangsang supaya lebih aktif.
2) Menciptakan iklim lingkungan yang serasi
• Orang tua dan guru serta orang dewasa lainnya perlu memberi model – model atau contoh perilaku yang merupakan perwujudan nilai – nilai yang diperjuangkan
• Menanamkan nilai – nilai keagamaan, karena agama juga menyatu tingkah laku baik buruk, sehingga secara psikologik ter

3 komentar: